DASAR-
DASAR TATA CAHAYA
ABSTRAKSI
Pencahayaan merupakan
bagian mendasar dari sebuah produksi program televise.Tanpa adanya pencahayaan yang tepat, maka kamera tidak
dapat menghasilkan gambar dengan jelas dan akurat .
Pencahayaan juga merupakan bagian
kreatif dalam sebuah produksi televisi, karena hasil dari gambar dapat
ditangkap oleh kamera sesuai dengan mood tertentu sepenuhnya ditentukan kerja
dari pencahayaan . Oleh sebab diatas, maka pencahayaan merupakan bagian dari
sebuah seni dan keilmuan.
Kerja Kamera
dan Pencahayaan
Kerja kamera elektronik
sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan karakter
sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah
mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan
perekaman gambar.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan
:
1. Cahaya bersumber dari alam, seperti
cahaya matahari ( natural light/daylight)
2. Cahaya yang diciptakan atau
bersumber dari lampu, api (artifisial light/tangten)
Sumber cahaya itu sendiri
mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang bermacam-macam.
Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah sistem
yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya .
Dalam setiap pengambilan
gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada , apapun kondisinya tetapi
hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku,
walaupunpada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai
keinginan dan hasil yang akan dicapai.
Objek/Tujuan
Penataan Cahaya
Tata
cahaya mempunyai 6 (enam) dasar objek penting pencahayaan, yaitu:
1.
Menerangi,
Yaitu menerangi objek maupun subjek
yang berhubungan dengan kebutuhan sistem kerja kamera elektronik disebut juga
base light atau cahaya dasar.
2.
Menciptakan ruang 3-D (tiga
dimensi) perspektif.
Karena layar televisi merupakan materi
2-D ( dua dimensi), maka kedalaman dapat
dimunculkan dengan pengolahan sudut kamera, bloking kamera, set disain, dan
penggunaan tat cahaya yang berkaitan dengan texture, shape (bentuk tertentu),
form ( bentuk).
3.
Menuntun perhatian penonton
Cahaya yang mengharahkan perhatian
penonton kepada elemen yang penting dari
sebuah scine.
4.
Menciptakan mood dari sebuah adengan ( essensial mood) .
Seperti suasana gelap untuk kondisi
dramatis misteri, suasana terang dalam kondisi keceriaan atau gembira.
5.
Menjelaskan waktu,
Yaitu pagi hari - warna kemerahan,
siang hari - terang /cerah, petang hari
/sore – kemerahan lembayung.
6.
Mengkotribusikan berbagai aspek estetis dalam pengkomposisian,
Misalnya seseorang berjalan dari
tempat gelap melew ati bawah lampu yang terang kemudian menuju ke gelap lagi.
KUALITAS
CAHAYA
Hard light
Disebut dengan cahaya keras yang
dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih
bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras
(gelap – terangnya).
Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena
dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas cahaya lembih rendah dan
pemancaran cahaya terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah
flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran
cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan
juga tidak keras.
Cahaya berdasarkan konsep dasar
pencahayan dapat dibedakan :
Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya
dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat
natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot
dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
Pictorial
Light/ArificialLight
Cahaya yang bersifat artistik atau
ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood sebuah adegan atau scene.
Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
Direction of
Light
Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan
arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek
dapat dibedakan :
•
Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas
subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana tertekan pada
subjek.
•
Eye Light
Chaya yang ditujukan pada posisi mata
subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari mata.
•
Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen
diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan
pada background.
Color Temperature
(Suhu Warna)
Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna
yang berbeda pula. Lampu neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan,
lampu tangsten halogen menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan warna putih
kebiru-biruan. Perbedaan ini sebenarnya
karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam Derajad
Kelvin. Semakin rendah derajad Kelvin,
maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya
maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.
Daftar
derajad Kelvin dengan sumber cahaya
10.000 Kelvin Langit biru
9.000 Kelvin Langit mendung
7.000 Kelvin
5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT)
4.900 Kelvin Lampu Neon
4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit/ Sebelum
terbenam (TUNGSTEN)
3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari terbit
3.200 Kelvin Lampu halogen
2.800 Kelvin Lampu Pijar
2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin Cahaya
Matahari
Jika
kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang
dihasilkan adalah pijarputih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan
perpaduan dari beberapa HUE dalam spektrum.Apabila berbeda sumber
pencampurannya maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap
oleh mata manusia. Temperatur dihitung dalam deraja Kelvin ( K), yaitu
digunakan untuk menjelaskan perbedaan campuran dari spektral. Konsep teori
TEMPERATUR bahwa diciptakan disain ”Berapa Panas sebuah subjek hitam harus
dipanasi untuk memancarkan campuran tertentu/khusus dari spectrum warna”.
PRINSIP DASAR
TATA CAHAYA
1.
Key Light
pemancaran keras tertuju (Spot). Letak
sumber cahaya di kanan/kiri denganCahaya utama untuk menerangi subjek, intensistas
cahaya tinggi, dengansudut 30 – 45 dari
garis tengah kamera ke subjek.
2.
Fill Light
Cahaya penyaput bayangan yang
dihasilkan key light. Intensitas cahaya lebihrendah dari key light. Pemancaran
cahaya menyebar (flood) Letak sumber cahaya berlawanan dengan letak key
light.
3.
Back Light
Cahaya dating dari belakang subjek
yang berfungsi memberi kesan tiga
dimensi dan memisahkan latar belakang dengan subjek.Intensitas cahayanya
sama atau lebih besar dari key light. Pemancaran cahaya menuju spot atau flood,
sudut kebawah menuju subjek antara 30 –
45 .