Sabtu, 27 Juli 2013


Struktur korona

                Lapisan atmosfer matahari ini tampak waktu terjadinya gerhana matahari total. Kenempakannya yang sangat mengagumkan hanya dpat dinikamati beberapa menit pada saat totalitas, sehingga banyak orang meluapkan emosinya dalam berbagai macam budaya. Struktur yang dinamis dengan garis-garis lengkung yang berbeda untuk setiap gerhana mencapai ketinggian beberapa kali radius matahari. Sesuai dengan hokum –hukum fisika, pada awalnya orang menduga bahwa temperatur dalam  korona kurang lebih sama dengan fotosfer. Tetapi dari pengamatan gerhana matahari total pada tahun 1930 diperoleh garis-garis dalam spectrum dari   “baru” yang belum dikenal pada saa itu yang disebut coronium.
                Misteri unsur coronium ini akhirnya terpecahkan pada tahun 1939 oleh Walter Grotrian, seorang warga  Negara berlin, yang menunjukkan garis –garis spekturum coronium tidak lain berasal dari unsur besi yang telah kehilangan sembila atau sepuluh elektronnya. Dengan tingkat ionisasi yang tinggi, temperatur korona mencapai jutaan Kelvin. Penemuan Grotrian tidak lepas dari hasil pengamatan Bengt Edlen pada nova RR Pictoris yang menunjukkan garis spectrum besi dengan enam electron yang hilang. Bengt Edlen sendiri pada tahun 1942 menemukan garis-garis dari unsur lainnya pada lapisan korona, diantaranya kalsium dengan 11 dan 12 elektronnya telah hilang. Dengan temperatur berorde jutaan Kelvin, lapisan korona dapat memancarkan radiasi sinar-X dan ultra ungu jauh (extreme ultra violet).
                Struktur magnetik jelas terlihat saat gerhana matahari total terjadi. Lengkungan yang membentuk busur, yang mencerminkan garis-garis medan magnetik antara dua kutub berbeda, dengan mudah terlihat. Demikian pula dalam kenampakan sinar-X ataupun ultra-ungu tampak jelas struktur magnetiknya. Struktur lapisan korona merupakan perpanjangan dari lapisan atmosfer dibawahnya, yaitu kromosfer dan fotosfer yang prnuh dengan aktivitas medan magnetik. Secara keseluruhan, kira-kira 10% pancaran radiasi matahari keluar menuju ruang antar planet, sedangkan 90% lainnya  tetap tersimpan dalam busur-busur magnetik.
                Dalam kenampakan sinar-X daerah terang dengan temperatur tinggi umumnya berasosiasi dengan busur-busur magnetik. Selain itu juga terlihat ada daerah yang gelap. Daerah gelap ini disebut lubang korona (corona hole). Topologi medan magnetik lubang korona adalah garis-garis magnetik terbuka atau tidak  membentuk busur-busur medan magnetik. Topolgi terbuka lainnya terliha tdari kenampkan “polar plumes”. Akibatnya partikel bermuatan seperti ion dan electron keluar dengan kecepatan tinggi sekitar 600 km/s menuju ruang antar planet, bahkan dapat mencapai bumi. Aliran partikel bermuatan ini dikenal dengan angin matahari.
                Misteri yang belum terungkapkan sampai sekarang adalah problem pemanasan korona. Mengapa lapisan korona dapat mempunyai temperatur lebih dari satu juta Kelvin, sedangkan lapisan dibawahnya, yaitu fotosfer 60000 K. dilihat dari struktur korona dengan pola-pola medan magnetik dominan, pemanasan korona terjadi akibat proses pelepasan energi (disipasi). Scenario lain adalah bersumber dari ledakan matahri skala kecil (nano flare) yang sering terjadi dilapisan kromosfe. Energi yang dilepaskan sanggup menyebabkan pemanasan korona.

Pengertian dan beberapa contoh perilaku menyimpang

Pada  umumnya  orang-orang  dalam  masyarakat  cenderung  konformis  (menyesuaikan cara hidupnya:  cara  berfikir,  berperasaan  dan  bertindak)  dengan  yang  berlaku  di  lingkungan kelompoknya. Misalnya: anak laki-laki bermain dengan “mainan laki-laki”, anak perempuan bermain  dengan  “mainan  perempuan”,  apabila  diberi  kesempatan  saling  berinteraksi  maka cenderung memiliki opini atau pendapat yang sama, dan seterusnya. Mengapa orang-orang cenderung konformis terhadap norma-norma sosial?
1.  Orang  yang  bersangkutan  telah  berhasil  disosialisasikan  sehingga  menginternalisasikan nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya
2.  Orang  yang  bersangkutan  tidak  dapat  menemukan  alternatif  lain  kecuali  mengikuti  pola yang sudah ada
3.  Apabila  tidak  konformis  dengan  norma  sosial  akan  direaksi  dengan  pemberian  sanksi oleh  masyarakat,  dan  apabila  konformis  akan  mendapatkan  positive-incentive  (ganjaran) dari masyarakat

Meskipun  demikian  di  masyarakat  ada  sedikit  orang  yang  perilakunya  “melanggar”  norma atau “menyimpang”.  Secara  sosiologis  istilah  “menyimpang”  atau  “deviance”  lebih  tepat  dari  pada  “melanggar” atau  “violate”.  Sebabnya  ialah,  perilaku  yang  dikatakan  menyimpang  di  samping  meliputi perilaku  yang  melanggar  norma  dan  merusak  atau  mengacaukan  kaidah  yang  ada,  acapkali terdapat pula perilaku  yang tidak terbukti  nyata kalau  merusak atau  mengacau tatanan  yang ada,  melainkan  hanya  terasa  lucu,  aneh,  nyentrik,  dan  malah  dapat  memperkaya  alternatif perilaku. 
Invensi-invensi  kreatif  dalam  berperilaku  yang  masih  dalam  taraf  individual  peculiarities (keanehan  pribadi),  belum  memasyarakat,  belum  terbakukan  dan  karenanya  masih dinyatakan “melawan arus” pun dapat masuk sebagai perilaku menyimpang.  Banyak perilaku-perilaku kreatif seperti bersifat sangat rasional akan dipandang menyimpang hanya  karena  belum  lazim  dan  berbeda  dengan  kaidah  sosial  yang  berlaku  yang sesungguhnya tidak rasional.
Beberapa batasan tentang perilaku menyimpang:
1.  Perilaku  menyimpang  adalah  perilaku  yang  oleh  sejumlah  orang  dianggap  sebagai  hal yang tercela dan diluar batas toleransi (van der Zanden, 1979)
2.  Perilaku  menyimpang  adalah  perilaku  yang  dinyatakan  sebagai  suatu  pelanggaran terhadap norma kelompok/masyarakat (Horton dan Hunt, 1993)
3.  Perbuatan disebut  menyimpang apabila perbuatan  itu dinyatakan  menyimpang, sehingga penyimpangan  bukanlah  kualitas  dari  suatu  tindakan  melainkan  konsekuensi  atau  akibat dari  adanya  peraturan  dan  diterapkannya  sanksi-sanksi  oleh  masyarakat  (Becker,  dalam Horton dan Hunt, 1993)

Dari tiga  batasan di atas tampak  bahwa penyimpangan  bukanlah  sesuatu  yang  melekat pada suatu  tindakan,  tetapi  diberi  ciri  menyimpang  melalui  definisi  sosial.  Definisi  sosial  dapat diberikan oleh golongan/kelas berkuasa atau oleh masyarakat pada umumnya. Maka, “wanita berambut  pendek”  atau  “laki-laki  berambut  panjang”  apakah  merupakan  suatu penyimpangan?


INSTRUMENTASI OPTIK

Instrumentasi optik merupakan salah satu bagian dari cabang instrumentasi di fisika. Komponen-komponen dasar dalam instrumentasi optik antara lain lensa, prisma, cermin, pembagi berkas, filter. Sedangkan elemen-elemen instrumentasi optik terdiri atas sumber cahaya, photodetektor, media transmisi, dan piranti display. Beberapa contoh instrumentasi optik antara lain mata makhluk hidup, sistem kame
ra, mikroskop, teleskop, OHP. Pengintegrasian instumentasi optik dengan sistem elektronik banyak dijumpai dilingkungan kita, dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Sistem seperti ini sangat mudah kita jumpai di lingkungan kita, seperti automatic light meter dan automatic focus control pada kamera yang digunakan untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk serta untuk mengatur kontras/ketajaman citra,  sistem bar code yang  banyak digunakan dibidang bisnis untuk membaca kode-kode garis pada produk industri, mesin scanner, video disk player, CD-player, mouse komputer, faksimili, mesin fotokopi. Gambar 3 menunjukkan skema dari VCD player yang menggunakan sistem optik dan elektronik, yang umumnya disebut dengan sistem optoelektronika.


DASAR- DASAR TATA CAHAYA


ABSTRAKSI
Pencahayaan merupakan bagian mendasar dari sebuah produksi program televise.Tanpa adanya  pencahayaan yang tepat, maka kamera tidak dapat menghasilkan gambar dengan jelas dan akurat .
Pencahayaan juga merupakan bagian kreatif dalam sebuah produksi televisi, karena hasil dari gambar dapat ditangkap oleh kamera sesuai dengan mood tertentu sepenuhnya ditentukan kerja dari pencahayaan . Oleh sebab diatas, maka pencahayaan merupakan bagian dari sebuah seni dan keilmuan.

Kerja Kamera dan Pencahayaan

Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.

Cahaya menurut sumbernya dibedakan : 
1. Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight)
2. Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api (artifisial light/tangten)

Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya . 
Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada , apapun kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut.  Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku, walaupunpada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan hasil yang akan dicapai.

Objek/Tujuan Penataan Cahaya
Tata  cahaya mempunyai 6 (enam) dasar objek penting pencahayaan, yaitu:

1.  Menerangi, 
Yaitu menerangi objek maupun subjek yang berhubungan dengan kebutuhan sistem kerja kamera elektronik disebut juga base light atau cahaya dasar.

2.  Menciptakan  ruang 3-D (tiga dimensi) perspektif. 
Karena layar televisi merupakan materi 2-D  ( dua dimensi), maka kedalaman dapat dimunculkan dengan pengolahan sudut kamera, bloking kamera, set disain, dan penggunaan tat cahaya yang berkaitan dengan texture, shape (bentuk tertentu), form ( bentuk).

3.  Menuntun perhatian penonton
Cahaya yang mengharahkan perhatian penonton  kepada elemen yang penting dari sebuah scine.

4.  Menciptakan mood dari sebuah adengan ( essensial mood) .
Seperti suasana gelap untuk kondisi dramatis misteri, suasana terang dalam kondisi keceriaan  atau gembira.

5.  Menjelaskan waktu, 
Yaitu pagi hari - warna kemerahan, siang hari -  terang /cerah, petang hari /sore – kemerahan lembayung.

6.  Mengkotribusikan berbagai aspek estetis dalam pengkomposisian,
Misalnya seseorang berjalan dari tempat gelap melew ati bawah lampu yang  terang kemudian menuju ke gelap lagi.

KUALITAS CAHAYA
Hard light
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).

Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas cahaya lembih rendah dan pemancaran cahaya terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.

Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan :

Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.


Pictorial Light/ArificialLight
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.

Direction of Light
Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek  dapat dibedakan :

  Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.
 
  Eye Light
Chaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari  mata.

  Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.



Color Temperature (Suhu Warna)
Suhu cahaya  yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya  matahari memancarkan warna putih kebiru-biruan.  Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam Derajad Kelvin.  Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.

Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya

10.000 Kelvin  Langit biru
9.000 Kelvin  Langit mendung
7.000 Kelvin  
5.600 Kelvin  Cahaya matahari (DAY LIGHT)
4.900 Kelvin  Lampu Neon
4.200 Kelvin  2 jam setelah matahari terbit/ Sebelum terbenam (TUNGSTEN)
3.800 Kelvin   1 Jam setelah matahari terbit
3.200 Kelvin  Lampu halogen
2.800 Kelvin  Lampu Pijar
2.200 Kelvin  Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin  Cahaya  Matahari

            Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan adalah pijarputih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE dalam spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia. Temperatur dihitung dalam deraja Kelvin ( K), yaitu digunakan untuk menjelaskan perbedaan campuran dari spektral. Konsep teori TEMPERATUR bahwa diciptakan disain ”Berapa Panas sebuah subjek hitam harus dipanasi untuk memancarkan campuran tertentu/khusus dari spectrum warna”.
PRINSIP DASAR TATA CAHAYA 
1.  Key Light
pemancaran keras tertuju (Spot). Letak sumber cahaya di kanan/kiri denganCahaya utama untuk menerangi subjek, intensistas cahaya tinggi, dengansudut 30 – 45  dari garis tengah kamera ke subjek.
2.  Fill Light
Cahaya penyaput bayangan yang dihasilkan key light. Intensitas cahaya lebihrendah dari key light. Pemancaran cahaya menyebar (flood) Letak sumber cahaya berlawanan dengan letak key light. 
3.   Back Light
Cahaya dating dari belakang subjek yang berfungsi memberi kesan tiga    dimensi dan memisahkan latar belakang dengan subjek.Intensitas cahayanya sama atau lebih besar dari key light. Pemancaran cahaya menuju spot atau flood, sudut kebawah  menuju subjek antara 30 – 45 .
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!